Sebagai
mahasiswa yang hidup di abad millennium, kita sudah tidak lagi dicekoki dengan
teori-teori dari buku, melainkan langsung terjun ke lapangan untuk mengamati
keadaan yang ada sebagai proses pembelajaran. Oleh karena itu pada 5 Juni 2013
mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro mengadakan fieldtrip ke
PT. Djarum yang berlokasi di Kabupaten Kudus.
Kami
berkumpul di GSG pada pukul 06.00 WIB dengan jumlah peserta sekitar 50 anak dan
2 guru pendamping selaku dosen mata kuliah
manajemen pemasaran. Sesampainya di Kudus, kami disambut oleh seorang pemandu
yang menjelaskan tentang profil PT. Djarum. Tempat pertama yang kami kunjungi
adalah unit SKT (Sigaret Kretek Tangan) di desa Terban yang merupakan unit
dengan jumlah tenaga kerja yang paling banyak, sekitar lima ribu karyawan.
Dalam kunjungan ke unit tersebut kami berkesempatan untuk melihat langsung
proses produksi rokok dengan cara tradisional. Mulai dari melinting rokok
hingga mengemas menjadi produk yang siap untuk dilempar ke pasaran
Lokasi
kedua yang kami kunjungi adalah ‘Djarum Oasis Kretek Factory’ yang memiliki
luas sekitar 27 hektar dan 30 persennya dijadikan taman untuk masyarakat
setempat. Djarum Oasis Kretek Factory memiliki unit SKM (Sigaret
Kretek Mesin) yang mampu memproduksi 16.000 batang rokok per menitnya, WWTC
yang merupakan pengolahan limbah sisa
produksi sebelum dialirkan ke sungai, serta kantor operasional PT. Djarum
yang cukup megah.
WWTC
merupakan salah satu program CSR PT. Djarum sebagai unit pengolahan air limbah
sehingga aman untuk dialirkan ke sungai. Hasil pengendapan dari proses tersebut
juga dijadikan pupuk kompos untuk menyuburkan tanaman.
Di
unit SKM kami dibuat terperangah dengan cara kerja mesin seharga 150 milyar per
unit tersebut. PT Djarum sendiri sudah memiliki empat buah mesin yang
memproduksi 200 juta batang per hari dengan perolehan hasil 50 Milyar per hari
yang langsung masuk ke APBN.
Selanjutnya
kami menuju kantor PT.Djarum untuk mendengarkan presentasi mengenai profil
perusahaan. Dalam acara tersebut, kami banyak memperoleh pengetahuan mengenai
sejarah maupun kegiatan marketing perusahaan tersebut sehingga mampu mendunia
dengan profit yang sangat besar. Setelah
berkeliling Oasis PT. Djarum, kami diajak mengunjungi Gor Bulutangkis milik PT. Djarum yang konon
merupakan gor terbesar di Asia. Di sana terdapat asrama untuk para atlet dan
lapangan-lapangan untuk para atlet berlatih.
Pada
pukul 16.00 WIB kunjungan telah selesai. Kami pun masuk ke dalam bus untuk
kembali ke kota tercinta, Semarang.
kunjungannya cuma sampe di SKM aja ya mbak?
ReplyDeletega sampe di KDF (tempat buat filter rokok) :D